Jumat, 26 Desember 2008

light in your life


teplokmu, teplokku, we love Indonesia. Terkadang terang terkadang redup, cahaya tetap bersinar walaupun hanya di Pic Jogja.. Bentuk fenomenal yang ada di jogja dan sekitarnya. Ini bentuk dari gambaran mengenai basic philosophy cahaya dari cahaya lampu teplok yang sering kita lihat bila lampu mati (wajar donk sekarng susah ngliatnya di zaman serba hi-tech). Sering kita abaikan cahaya dasar "api" apabilia terkena angin terkadang mengalami perubahan pada cahaya. Yup hidup ni ibaratnya bukan bagai air mengalir aja tapinya juga bagaikan cahaya juga. iyaa.. cahaya hati maksudnya hi.hi. kaya lagu Letto judulnya sebelum cahaya. jadi semua ada ditanganmu untuk membentuk pada cahaya hatimu.

Jumat, 12 Desember 2008

Beautiful sky


“Bintang kecil dilangit yang biru, amat banyak menghiasi angkasa, aku ingin terbang dan menari, jauh tinggi di tempat kau berada”… (maksudnya??? Ya ini Lagu anak anak he.he.). ketika melihat bintang di langit sering teringatkan lagu tersebut. Keindahan alam merupakan salah satu bentuk ciptaanNya, misalnya melalui “senyuman langit” perpaduan antara bulan dan bintang. Nah tepatnya tanggal 01 Desember 2008 jam 19.00, tepat diatas langit kota Jogjakarta. Sempat terpikirkan olehku “langit“ saja masih bisa tersenyum, walaupun tiap hari tiap malam setia memantulkan atau memancarkan cahaya yang begitu indah. Tetapi kenapa kok terkadang kita susah akan senyuman.. Why?? Senyum itu selain bikin sehat alias fresh pikiran juga bagian dari ibadah, asalkan pas pada tempatnya.

Jogja Never Ending Asia


“Ngluruk tanpo bolo, Sekti tanpo aji aji.
Sugih tanpo bondo, Menang tanpo ngasorake”.

Untuk menundukkan lawan tidak harus mengerahkan sebuah pasukan. Kesaktian dan kekeuatan justru dimiliki dengan keluhuran budi pekerti, menjujung tinggi sifat saling memaafkan. Memiliki kekayaan tidak harus menumpuk harta, karena karya hati nurani itulah sebenarnya kekayaan manusia yang utama. (pedoman kokoh keraton Jogjakarta)

suatu monumental banget penuh dengan history.. wajarlah kalau propinsi ini selain dikenal makanan gudeg juga sebagai kota pelajar, budaya dan pariwisata. Susah untuk diungkapkan untuk hal ini.. Terlalu banyak kenangan untuk “Indonesia mini” ini (semua ras Indonesia ada di Jogjakarta). Kalau versi jogjahawking yaaah ibarat ‘keep walking in the sky’.. he.he ok dab..!?